Senin, 14 November 2011

MCL Anugerahi Kontrak Kepada PT. Rekin dan Likpin 
untuk Garap Pipa Lepas Pantai dan Fasilitas Tambatan Banyu Urip

Jakarta : Mobil Cepu Ltd., anak perusahaan Exxon Mobil
Corporation, kontraktor untuk Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
Dan Gas Bumi (BPMIGAS) untuk Blok Cepu, melanjutkan pengembangan penuh
untuk lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Jawa Timur. Proyek Banyu Urip telah
menganugerahi kontrak untuk engineering, procurement and construction (EPC
3) untuk proyek pipa lepas pantai dan fasilitas tambatan kepada konsorsium
antara PT. Rekayasa Industri dan Likpin LLC.



Kontrak EPC 3 akan merancang dan memasang menara tambat sekitar 2600 metrik
ton pada kedalaman air 33 meter dan pipa lepas pantai terisolasi
berdiameter 20-inci yang membentang 23 kilometer dari garis pantai Tuban ke
menara tambat.

Terry S. McPhail, President dan General Manager dari afiliasi ExxonMobil di
Indonesia, mengatakan, "Kami bekerja sama dengan BPMIGAS, Pertamina dan
mitra kami lainnya untuk membawa sumber daya Banyu Urip ke tahap produksi
penuh sesegera mungkin, sambil memastikan operasi yang aman dan
terandalkan."

Pengembangan fasilitas full-field production ini direncanakan dapat
memproduksi 165.000 barel minyak per hari. Fasilitas tersebut mencakup 49
sumur pada tiga anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat (Central
Processing Facility/CPF), dan pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan
minyak ke sebuah fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating
Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barrel. Kapal-kapal
tangker akan dapat mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik
dan dunia.

Dengan seluruh kontrak EPC ditargetkan akan selesai dalam 36 bulan,
produksi lapangan tahap penuh akan dapat dimulai tidak lama setelah itu,
sementara menunggu persetujuan pihak regulator. Proyek ini berencana untuk
memproduksi sekitar 450 juta barel minyak.

Pengembangan dan produksi Banyu Urip ke depan akan membawa keuntungan
berarti bagi Indonesia. Proses pengeboran, konstruksi, dan instalasi dari
fasilitas ini dapat dicapai dengan dukungan dari kalangan pemasok dalam
negeri, termasuk perusahaan-perusahaan lokal. Ribuan tenaga kerja di
Indonesia akan dipekerjakan oleh Mobil Cepu Ltd. beserta kontraktornya
selama kurang-lebih tiga tahun masa tahap pengembangan proyek ini. Proyek
ini juga akan menyediakan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan para pekerjanya yang dapat digunakan demi pengembangan proyek
serupa di masa depan, baik pada industri minyak dan gas maupun industri
lainnya. Beberapa pelatihan masih berjalan bagi teknisi lokal yang akan
berperan dalam operasional produksi nantinya.

Para mitra proyek Banyu Urip memprakarsai produksi awal di akhir 2008 dan
mulai mengoperasikan fasilitas produksi awal (Early Production
Facility/EPF) pada bulan Agustus 2009. Fasilitas ini terbukti mampu
memproduksi 20.000 barrel minyak per hari dan terus beroperasi dengan
baik—dengan penjualan per hari yang disesuaikan dengan kebutuhan pembeli.

Mobil Cepu Ltd. merupakan operator dari Blok Cepu. Mobil Cepu Ltd. dan
Ampolex (Cepu) PTE Ltd. —keduanya merupakan anak perusahaan dari Exxon
Mobil Corporation — memegang 45% saham partisipasi dalam blok itu bersama
dengan Pertamina EP Cepu yang juga memegang 45% saham partisipasi serta
Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10% saham partisipasi. (Feni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar