Rabu, 29 Februari 2012

Pukul Kepala Wanita, Kades Klino Dilaporkan ke Polisi

Siska dan Icha Akan Mengadu ke P3A

Siska
KLINO – Priyatun Siskayani (36 tahun) warga Desa Klino, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro melaporkan Kades Klino, Maryono, ke Polsek Sekar. Laporan Siska (sapaan akrab Priyatun Siskayati) tersebut menyusul setelah dia dipukul kepalanya oleh Maryono saat mengantarkan sekolah anaknya di TK (Taman Kanak-Kanak) Wijaya Kusuma desa setempat.
’’Saya dicaci maki lebih dulu sebelum dipukul oleh pak Maryono,’’ kata Siska kepada wartawan BOJONEGOROsatu saat mengunjungi rumahnya.
Menurut Siska, pemukulan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Kades Maryono terjadi pada Kamis (16/2). Ketika itu Siska mengantarkan sekolah anaknya, Zelicha Fityatush Mulia (Icha) di TK Wijaya Kusuma. Tanpa diketahui lebih dulu, tiba-tiba Kades Maryono berada di belakang Siska yang tengah menggandeng Icha. Seketika itu pula Kades Maryono mencaci maki Siska. ’’Kelakoanem bujat. Mulane wektu nyalon lurah ora dadi,’’ ucap Maryono seperti ditirukan Siska kepada BOJONEGOROsatu.
Cacian tersebut langsung disergah oleh Siska. ’’Aku nyalon lurah ora dadi ora apa-apa. Aku wis trima. Saiki sampeyan sing dadi lurah. Dadi bapake wong sakdesa. Sampeyan ngelok-elokno aku nok ngarepe wong akeh apa ora isin,’’ ujar Siska yang kemudian berjalan menuju ruang kelas A TK Wijaya Kusuma, tempat Icha belajar. Di ruangan tersebut Siska kemudian menyuapi anaknya.
Sedangkan Kades Maryono menyusul Siska masuk ruang kelas A dan kembali mengeluarkan umpatan-umpatan kepada serta mengancam akan memukul ibu dua orang anak ini. ’’Nyalon lurah ora dadi. Ora nduwe isin. Taktonyo kowe,’’ kata Maryono seperti ditirukan Siska. Hanya berselang beberapa detik, Maryono langsung melayangkan pukulan ke kepala Siska bagian kanan atas. Seketika itu pula Siska menjerit minta tolong. Namun beberapa orang tua murid yang ada di situ tidak berani melerai.
Siska kemudian lari menuju ruang kelas B untuk melaporkan ulah Kades Maryono kepada dua guru TK Wijaya Kusuma yakni Kurniati Ayu Utami dan Barokah. Apes! Karena di dalam ruang kelas B sudah ada Nuri Ernawati, istri Kades Maryono. Menurut Siska, ia dilarang menyekolahkan anaknya di TK Wijaya Kusuma oleh Nuri Ernawati karena dianggap tidak ikut membangun gedung TK tersebut.
’’Istri Kades Maryono mengklaim dirinya yang membangun gedung TK Wijaya Kusuma. Padahal gedung TK tersebut dibangun oleh pemerintah menggunakan dana PNPM,’’ tutur Siska yang mengaku kepalanya terus mengalami pusing-pusing setelah dipukul Kades Maryono.
Menurut Siska, dua guru TK Wijaya Kusuma, Kurniati Ayu Utami dan Barokah sudah berusaha mendamaikan dirinya dan Kades Karyono. Namun upaya dua guru tersebut tidak membuahkan hasil karena Kades Maryono maupun Siska cekcok mulut terus.
Siska yang merasa didzalimi Kadesnya kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Sekar. Siska kemudian dimintai keterangan untuk kelengkapan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) setelah mendapatkan visum dari Puskesmas setempat.
Sumber terpercaya di Polsek Sekar membenarkan adanya peristiwa ini. ’’Ada sepuluh orang saksi yang dimintai keterangan oleh polisi. Mereka dimintai keterangan secara bergiliran,’’ kata sumber tersebut.
Icha
Sementara itu Siska merasa sangat dirugikan oleh Kades Maryono. Selain ia merasa sakit karena dipukul, ia juga tidak bisa menjalankan aktivitas secara normal tiap hari. Selain itu, Icha, anak Siska, hingga hari ini tidak berani sekolah karena terus merasa ketakutan. ’’Saya akan mengadukan pak Maryono ke P3A (Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak) karena masih ada beban phsykologis yang menimpa saya dan anak saya,’’ ungkap Siska.
   Siska menduga, pemukulan yang dilakukan Kades Maryono terhadap dirinya berawal saat dia membagi-bagikan jajan kepada murid-murid TK Wijaya Kusuma. Semua murid TK kebagian jajan yang merupakan oleh-oleh Siska sepulang dari Yogjakarta bersama keluarga. Namun,  anak Maryono yang juga sekolah di TK tersebut tidak ikut kebagian jajan karena datangnya terlambat dan jajan sudah dibagi habis. ''Saya sudah biasa membagi jajan kepada anak-anak TK setiap saya habis bepergian,'' tutur Siska.
    Selama dua hari setelah membagi jajan, Siska sempat disanggong oleh Kades Maryono di halaman TK Wijaya Kusuma. Namun Kades Maryono tidak berhasil memergoki wanita cantik ini karena tidak mengantarkan sekolah anaknya karena sakit gigi. Pemukulan terhadap Siska dilakukan Kades Maryono pada hari berikutnya ketika Siska kembali aktif mengantarkan putri bungsunya. (Kang Zen)  
  

4 komentar:

  1. Paak lurah edan tenan,,,, lurah opo iki,,, nek sombong, iri dengki,,,, ojo dipilih maneh iki,, maryono macol wae neng sawah kono....

    BalasHapus
  2. lurah solomen......, ADVOKAD buktikan merah mu !!! maju terus pantang mundur!!! tak pernah mundur dari laga.., maju tak gentar bela yang benar !!pemukulan sudah masuk tindak penganiayaan.., kenakan pasal 351 KUHP
    ” Kebesaran adalah pakaian-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. (Allah Ta’ala berfirman): Barang siapa menyaingi Aku pada keduanya pasti Aku azab ia.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra) hancur kau maryono..!!!!!!!!

    BalasHapus
  3. Lurah kelakuane koq koyo preman..., padahal dadi bapake wong sak deso, kudune Bupati ne ndang wenehi sanksi, mergo merusak citra da wibawa pemerintah...

    BalasHapus